
aku lahir dari orang tua yang dibilang kaum matrealis miskin karena tak punya dana untuk memenuhi hajat kehidupanku, ayahku hanya seorang hansip, ibuku hanya penjual nasi uduk..
namun aku tetap bersyukur pada tuhanku aku bisa diberi kesempatan berproses dalam kehidupan ini..
aku dipercaya tuhan untuk menjadi khalifahnya yang menjadi penghiburku dibalik keterpurukan ini..
sejak SD aku terbilang anak yang pandai, itulah kata temanku dan beberapa guruku..
dan memang harus aku akui aku diberi anugrah otak yang cemerlang untuk menangkap pelajaran yang sebenarnya teramat membosankan.. yah aku bangga mampu...