Tugas inti kita pada dewasa ini ialah memobilisasi massa luas agar mereka turut serta dalam perang revolusioner untuk merobohkan imperialis dan Kuomintang (KMT), memperluas revolusi keseluruh negeri dan mengusir imperialis keluar dari Tiongkok. Barang siapa memandang rendah terhadap tugas inti ini, ia bukanlah seorang pekerja revolusioner yang baik. Jika kawan-Kawan kita dapat meninjau tugas inti itu dengan jelas, dan mengerti bahwa bagaimanapun juga revolusi harus diperluas sampai keseluruh negeri, maka sedikitpun kita tidak harus mengabaikan dan memandang rendah terhadap Masalah kepentingan massa luas yang langsung mengenai dirinja dan Masalah penghidupan massa. Karena perang revolusioner adalah perang massa, maka hanja dengan jalan memobilisasi massa dan hanya dengan menyandarkan diri kepada massa, barulah perang itu dapat dijalankan.
-Mao Zedong-
revolusi adalah perubahan secara cepat, begitulah guru sosiologiku menerangkan, saat kegetiran melanda rakyat, ketika mustadh'afin menjual keringatnya dengan murah pada kaum aghniya, ketika anak kecil menjual suaranya bahkan dirinya hanya untuk melanjutkan umurnya, otakku menuntut sebuah revolusi, revolusi akbar.
65 tahun negri ini telah lepas dari cengkraman kolonial, 10 tahun sudah reformasi telah menumbangkan pemimpin otoriter penghambat kemajuan. tapi tak ada perubahan besar kearah positif yang terjadi. anak-anak muda masih melacurkan dirinya pada kekuatan penguasa, jutaan masyarakat berlomba menjadi babu negara, ribuan buruh masih menjadi santapan lezat kaum bangsawan, hipnotis rezim penguasa telah mengusai hampir seluruh rakyat tertindas.
hatta yang merestui bahwa banyak partai politik adalah solusi dari keberagaman rakyat Indonesia telah terbantah dengan realitas masa kini dimana ungkapan "yang kaya makin kaya, yang miskin menunggu mati" masih ter-integral-kan dengan kehidupan nyata saat ini.
semerbak wewangian Revolusi telah merasuk kedalam paru2 perjuangan, tapi banyak kendala dalam tindak realnya, banyak buruh yang telah lelah, banyak tani yang sudah bosan dengan perjuangan dan banyak kader2 anak bangsa yang telah terhipnotis "indahnya kaptalis" yang secara cepat membunuh mustadh'afin.
tetapi memiliki jiwa phobia pada kebenaran dan yakin bahwa kebenaran telah usang untuk diperjuangkan adalah sebuah penyakit peradaban.
dalam menemukan hadirnya revolusi secara cepat Muhammad telah menginspirasi kita, dimana ia terus menerus memobilisasi massa secara cepat dimulai dari keluarga dekat, kaum aghniya yang tersadarkan sekaligus buruh (budak) yang telah jengah dengan penindasan.
itulah sesuatu yang telah hilang dalam benak kita "mobilisasi massa", ditanah arab yang gersang serta membuat rakyatnya menjadi ganas Muhammad mampu menjadi embun penyejuk, dengan jiwa kesejukannya ia telah dapat memobilisasi massa menuju sebuah peradaban mulia.
disini penulis hanya ingin menyampaikan gagasan Revolusi versi penulis.
1. Islam merupakan sistem utuh yang mengatur kehidupan manusia, tentunya Islam itu harus kita "telanjangi" dahulu, Islam yang belum tercampur budaya2 yang dipaksakan sama dengan Islam, Islam yang masih utuh dengan "bugilnya" masih dalam keadaan sucinya, setelah itu telah selesai mari kita lanjutkan ketahap berikutnya.
2. mobilisasi massa kaum bangsawan, konsolidasi aktif dengan kaum bangsawan yang mempunyai "kunci" mengubah sistem hukum, jikalau tidak mampu mari kita ciptakan calon-calon pengganti bangsawan dan kita olah secara permanen "agen-agen" ini, tak boleh sedetikpun agen ini terlepas dari penguasaan kita, dan ketika nanti agen ini telah mencapai derajat bangsawan dengan mudah motor ini kita gerakan dengan laju cepat menuju Revolusi Islam.
3. menguasai aghniya ( pemodal ), kapitalisme telah mengenyangkan perut aghniya tetapi membuat mereka resah dan tak bahagia. inilah celah kita untuk merangsek kedalam sistem menguasai aghniya yang telah skeptis pada arti kebahagiaan agar bergabung dengan kehendak kita. mereka adalah penggerak perubahan dan menjadi pemodal revolusi Islam.
dalam teknisnya seperti penghimpunan modal bagi rakyat yang mempunyai kreasi, memodalkan aksi-aksi perjuangan, dan lain sebagainya
4. menguasai kaum mustadh'afin. rakyat miskin yang telah terjajah jiwa dan raganya oleh kaum kolonial, kapitalis imperialis. mustadh'afin merupakan kaum yang mudah tersulut semangatnya, mereka adalah kaum inti pergerakan Revolusi.
pertanyaan :
1. sudahkah kita membangun Islam "telanjang" dalam diri kita??
berlanjut ke keluarga, RT, RW, Kelurahan dan sampai jenjang tertinggi.
2. sudahkah kita membuat sekolah rakyat Islam ??
tentunya yang dalam sistemnya menjunjung nilai-nilai hak Islam yang menghendaki revolusi Islam sebagai jawaban hegemoni kapitalis-liberalis, sekolah yang memiliki sistem Islam "telanjang" yang belum teregradasi oleh nilai-nilai kapital-liberal yang mengaminkan pembobrokan Islam.
3. sudahkahkah kita menghimpun sistem Islam sebagai pengganti sistem Kapital-liberal yang membodohkan manusia dan merusak alam??
tentunya semua ini hanya akan lahir ketika kita menghilangkan sikap skeptis pada kebenaran dan menggantinya dengan kepercayaan penuh pada Islam sebagai sistem pembebas.
setelah itu tak kan teringkari suatu saat tentara Indonesia akan berada di semenanjung kuba bersama rakyatnya menjalin latihan militer bersama mengahancurkan kebiadaban amerika, suatu saat akan berkibar bendera indonesia di negara palestina sebagai jawaban atas runtuhnya kezdaliman zionis. suatu saat masyarakat melayu berada dikanada menjadi rektor perguruan-perguruan tinggi, akan menjadi professor unggul di jepang, dan akan menjadi ulama besar ditimur tengah.
al-amanah ( 14 desember 2010 )
yazid sang pelajar jalanan
0 komentar:
Posting Komentar